Menag: Semua Aspek Kehidupan Bangsa Ini Kaya Dengan Nilai Agama

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, semua aspek kehidupan bangsa ini kaya dengan nilai agama, kaya dengan ritual keagamaan. Untuk itu, Menag mengajak warga bangsa untuk mengedepankan rasa syukur dan optimisme mendapatkan kondisi Nusantara ini dengan sisi-sisi kehidupan sangat religius dan sarat nilai-nilai keagamaan. 

Hal tersebut disampaikan Menag Lukman saat menjadi salah satu pembicara pada acara Canisius Collage Alumni Day (CCAD) 2018 yang dikemas dengan Dialog Nasional mengusung tema Aplikasi Kehidupan Berbhinneka di Jakarta, Selasa (08/05). 

“Kita tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama itu, kita bukan bangsa sekuler, nilai-nilai agama masuk dalam semua sektor kehidupan, termasuk politik,” kata Menag. 

Ia menjelaskan, agama bisa dilihat dari dua sisi yakni sisi dalam (esoteris) dan sisi luar (eksoteris).  

Jika kita melihat agama dari sisi luar atau eksoteris, ujar Menag, tentu akan kita lihat keragaman yang sangat banyak. Lalu, kalau agama dilihat dari sisi dalam, maka semua kita adalah sama, tidak ada perbedaan. Menurutnya, semua agama menganjurkan untuk tegaknya keadilan, mengajarkan jangan mencuri, jangan berbohong, jangan membunuh dan sebagainya. 

“Semua agama bicara pada hal yang sama, yang menyebabkan kita berbeda adalah karena orang lebih mengedepankan sisi luar agama itu,” tandas Menag. 

Menag juga bicara tentang dua makna politik yaitu; substantif dan pragmatis/praktis. Dalam pandangannya, politik substantif semua orang wajib memperjuangkannya. Pada posisi ini, tidak ada kutub yang berbeda, misalnya, semua orang tidak ada yang tidak suka memperjuangkan keadilan. 

Jika berbicara politik praktis, pragmatis, lanjut Menag Lukman, jelas setiap orang berbeda-beda, setiap orang atau kelompok mempunyai aspirasi masing-masing. 

Menurutnya, jika politik praktis ini dibicarakan di rumah ibadah, maka umat akan terbelah, tidak hanya akan mengganggu kehidupan keagamaan tapi juga mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Selain Menag, hadir sebagai pembicara lainnya Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, Direktur Wahid Institut Yeni Wahid, dan Polri.(p/ab)